[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)

[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________

Sunday, November 28, 2010

Membuat Keramik Dengan Teknik Putar: Penyiapan Tanah Liat

1. Persyaratan Tanah Liat

a. Plastisitas,

Plastisitas tanah liat merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar mudah dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi plastisitas sebagai pengikat dalam proses pembentukan sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau runtuh.

b. Homogen

Campuran masa tanah liat plastis harus homogen dalam arti plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau lembek.

c. Bebas dari gelembung udara.

Tanah liat harus terbebas dari gelembung udara, jika dalam tanah liat masih terdapat gelembung udara dapat menyebabkan kesulitan pada waktu proses pembentukan dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada waktu proses pengeringan dan pembakaran.

d. Memiliki kemampuan bentuk

Tanah liat harus memiliki kemampuan bentuk yang berfungsi sebagai penyangga sehingga tidak mengalami perubahan bentuk pada waktu proses pembentukan atau setelah proses pembentukan selesai.

Pungulian

Proses pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat keplastisan dan homogenitas merata serta bebas dari gelembung udara. Proses pengulian dapat dilakukan dengan gerakan spiral sebagai berikut:

1). Tanah liat diangkat ke atas kemudian ditekan ke bawah menggunakan telapak tangan, kemudian didorong ke depan.


2). Lakukan proses seperti di atas beberapa kali untuk memastikan bahwa keseluruhan tanah liat bercampur secara homogen.

3.) Tanah liat diangkat ke atas kemudian ditekan ke bawah menggunakan satu tangan secara terus menerus, cara ini menunjukkan gerakan pengulian spiral.


4). Pengulian silang merupakan cara terbaik untuk mencampur dua atau lebih tanah liat warna. Lakukan pengulian silang lapisan tanah liat yang mencampur dua atau lebih bahan yang berbeda. Lakukan pengulian dua tanah liat yang berbeda warna secara berulang-ulang hingga tercampur merata

Setelah proses pengulian, untuk memastikan tanah liat telah homogen dan bebas dari gelembung udara maka dilakukan proses pengirisan/wedging.

Membuat Keramik Dengan Teknik Putar: Alat Putar Listrik

Alat putar masinal/listrik (electric wheel) merupakan alat putar yang digerakkan motor menggunakan tenaga listrik. Motor berfungsi untuk menggantikan tenaga tangan atau kaki. Alat putar listrik dapat diatur kecepatannya melalui pedal atau tongkat sehingga memungkinkan pemakai lebih berkonsentrasi pada pekerjaan yang dilakukan dengan tangan. Bentuk dan konstruksi alat putar listrik terus mengalami perubahan sesuai kebutuhan, seperti arah putaran yang bisa diubah ke kanan maupun ke kiri sehingga dapat digunakan sesuai kebiasaan pemakai. Alat putar listrik memiliki kecepatan putar antara 200 - 300 rpm yang berarti dalam 1 menit dapat berputar sebanyak 200 - 300 kali. Pengaturan kecepatan alat putar listrik memiliki sistem yang berbeda-beda, antara lain:


1). sistem pressure control cam.

sistem putaran motor dihambat oleh tekanan pedal atau tongkat. Apabila pedal ditekan maka putaran sumbu motor akan terbebas dari tekanan rem sehingga motor dapat berputar secara maksimal, sebaliknya apabila pedal tidak ditekan berarti putaran motor mendapat tekanan sehingga putaran motor menjadi lambat


2). Sistem roda pemutar (fly wheel).
Pada system ini, jika kita menekan pedal maka saklar akan memutar motor kemudian putaran motor menekan kampas pada batang as, sehingga kepala putaran berputar. Apabila pedal dilepaskan maka putaran motor akan berhenti tetapi putaran akan tetap berputar, karena adanya beban roda pemutar (fly wheel). Fly wheel berfungsi untuk mempertahankan kecepatan putaran. Alat putar dengan sistem ini selain digerakkan dengan tenaga listrik juga dapat digerakkan dengan kaki.
3). Sistem rheostat (variabel resistor).
Pada sistem ini, rheostat berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran motor yang digerakkan melalui pedal. Semakin dalam pedal ditekan semakin besar arus yang masuk sehingga motor berputar lebih cepat, sebaliknya apabila pedal tidak ditekan maka arus tidak masuk sehingga motor tidak berputar.
4). Sistem cone.
Pada sistem ini, putaran motor dipindahkan ke puli as kepala putaran melalui cone. Cone berfungsi sebagi alat untuk mempercepat atau memperlambat putaran. Apabila pedal ditekan maka cone yang berputar akan menekan puli sehingga berputar semakin cepat, hal ini terjadi karena diameter cone yang menekan lebih besar dari diameter puli, jadi semakin besar diameter cone maka semakin cepat putaran puli.


Tuesday, November 23, 2010

Membuat Keramik Dengan Teknik Putar: Alat Putar Manual

Secara umum alat putar dibedakan menjadi dua: alat putar manual dan alat putar masinal. Alat putar manual dibedakan lagi menjadi dua yaitu alat putar yang digerakkan tangan (hand wheel) dan alat putar yang digerakan kaki (kick wheel).

Alat Putar Tangan (Hand Wheel).

Alat putar ini merupakan alat yang paling sederhana dan digerakkan atau diputar dengan tenaga tangan. Kepala putaran selain sebagai tempat memutar juga berfungsi sebagai beban pemberat agar putaran lebih tahan lama. Bagian-bagian alat putar tangan:

A. Kepala putaran

B. As putar

C. Lager (bearing)

D. Dudukan putaran

Cara pengoperasian :

Kepala putaran diputar menggunakan tangan kiri berlawanan dengan arah jarum jam sampai berputar dengan cepat.


Alat Putar Kaki (kick wheel)


Alat putar ini merupakan alat yang digerakkan atau diputar dengan kaki. Penggerak alat putar kaki dapat dibedakan menjadi dua yaitu roda pemutar (fly wheel) dan pedal (treadle wheel). Roda pemutar dan kepala putaran yang menggunakan pedal juga berfungsi sebagai beban pemberat sehingga putaran yang dihasilkan menjadi lebih lama


Bagian-bagian Kick Wheel:

A. Kepala putaran

B. As putaran

C. Lager (bearing)

D. Roda pemutar (fly wheel)

E. Meja

F. Dudukan kaki

G. Dudukan lager


H. Tempat duduk

Gambar: Jenis-jenis Alat Putar Kaki Manual

Mengolah Tanah Liat Dengan Teknik Kering


Gambar: (1) Menumbuk tanah liat dalam jumlah kecil, (2) menyaring dengan ukuran mesh yang dikehendaki (40-100 mesh), (3) mencampur dengan air yang mendapatkan tanah liat plastis.

Tanah liat yang digunakan untuk membuat benda keramik harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu: platis, homogen, bebas gelembung udara dan kotoran. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, proses pengolahan campuran berbagai jenis tanah liat perlu dilakukan secara cermat dan tepat karena hasil pengolahan akan berpengaruh pada proses selanjutnya. Pengolahan tanah liat ada dua macam, yaitu pengolahan dengan teknik basah dan teknik kering. Pengolahan tanah liat dengan teknik kering merupakan pengolahan yang sederhana untuk menghasilkan tanah liat siap pakai dalam jumlah kecil. Untuk jumlah yang besar pengolahan akan lebih efisien apabila menggunakan pengolahan teknik basah.

Proses pengolahan tanah liat kering dilakukan melalui tahap-tahap berikut

1. Penjemuran

Bongkahan tanah dipecah-pecah hingga menjadi butir-butir yang lebih kecil, kemudian dijemur hingga kering secara merata.

2. Penumbukan

Bahan tanah liat yang sudah kering ditumbuk sampai halus dengan mortar dan pestle atau alat penumbuk. Setelah ditumbuk tanah liat akan menjadi halus seperti tepung.

3. Penyaringan

Hasil penumbukan tanah liat yang sudah halus disaring dengan menggunakan saringan mesh 50 atau jika menghendaki yang lebih halus lagi dapat menggunakan saringan dengan ukuran 70, 80 sampai 100. Butiran kasar yang tidak tersaring dapat ditumbuk dan disaring kembali.

4. Penimbangan

Penimbangan dilakukan untuk masing-masing jenis tanah liat sesuai persentase berat yang ditentukan. Tiap perbandingan campuran dicatat untk mengetahui perbandingan bahan yang dibutuhkan. Untuk menyiapkan satu jenis tanah liat, tepung tanah liat ditimbang untuk menentukan jumlah air yang diperlukan.

5. Pencampuran

Tanah liat yang sudah ditimbang dicampur dalam suatu wadah dengan cara diaduk. Tambahkan air sebanyak 30 – 40 % dari jumlah tanah liat kering. Penambahan air dilakukan sedikit demi sedikit dan merata sambil diaduk dan diremas-remas, sehingga kandungan air dalam tanah liat cukup dan siap untuk diuli.

6. Pengulian

Pengulian tanah liat dilakukan agar tanah liat menjadi plastis dan homogen, kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan bola tanah liat.

7. Penyimpanan/Pemeraman

Bulatan-bulatan bola tanah liat disimpan dalam kantong plastik dan ditutup rapat selama kurang lebih 7 hari. Dalam proses ini terjadi proses fermentasi dari unsur-unsur organic yang dikandungnya, sehingga tanah liat menjadi lebih plastis.