[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)

[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________
Showing posts with label Publikasi. Show all posts
Showing posts with label Publikasi. Show all posts

Monday, February 22, 2021

Studio Keramik di Masa Pandemi

Hampir satu tahun Indonesia dan dunia dilanda pandemi Covid-19. Di tahun 2021 saat ini pun, keadaan belum beranjak membaik. Kasus-kasus positif masih bertambah dan belum menunjukkan grafik puncak. Entah berapa lama lagi keadaan ini akan terus berlangsung. Tetapi kita harus terus optimis bahwa kita mampu bertahan dan produktivitas harus selalu dilakukan, agar apa yang telah dilakukan di masa lalu tidak serta merta hilang begitu saja.

Kalau kita menengok kondisi StudioKeramik, semua baik-baik saja; tetapi aktivitas jauh menurun. Ini disebabkan karena kegiatan yang bersifat tatap muka sangat banyak dikurangi. Karyawan yang dulu setiap hari aktif mengerjakan sesuatu di studio, kini dibagi menjadi 2 shift; sehingga hanya separuh yang beraktivitas setiap harinya. Malah terkadang pernah dibagi menjadi 4 shift; dimana hanya 2 orang tiap harinya yang boleh beraktivitas. Hal ini tak lain karena pernah terjadinya kasus positif di lingkungan kantor. tetapi hal itu tidak terjadi lama, dan Alhamdulillah saat ini, per Februari 2021; walaupun belum kembali ke keadaan normal; aktivitas sudah beranjak terlihat. 

Kegiatan-kegiatan rutin yang sangat terdampak adalah kegiatan diklat bagi guru-guru vokasi/kejuruan. Tahun 2020 kemarin, BBPPMPV Seni Budaya sebagai lembaga dimana studiokeramik bernaung menyelenggarakan beberapa diklat daring bagi guru vokasi maupun umum. Diklat yang berkaitan dengan program studi kriya keramik ada 3 yaitu pembentukan teknik pijit bagi guru umum, Desain Produk Keramik, dan Glasir Keramik. Total ada sekitar 40 guru yang terlibat dalam ketiga kegiatan tersebut.

Walaupun diselenggarakan secara daring, tetapi kami mengusahakan semaksimal mungkin output kegiatan bermanfaat bagi para peserta. Dengan LMS Google Classroom; materi dan penugasan dirancang sedemikan rupa agar materi dapat dikuasai dengan baik dan penugasan dapat dikerjakan dengan tuntas. Sesi tatap muka digantikan dengan video conference via Cisco Webex. Seklain sebagai usaha memelihara kompetensi, baik pengetahuan maupun keterampilan, kegiatan ini juga sebagai upaya memelihara jalinan silaturahmi antarguru keramik.

Kegiatan lain yang juga cukup terdapat adalah prakerin bagi siswa SMK. Sepanjang tahun, studiokeramik biasa dijadikan lokasi prakerin bagi 5-6 gelombang prakerin. Tetapi dalam tahun ini; kami belum bisa menerima kegiatan yang bersifat berkumpul dan tatap muka.

Semoga pandemi ini segera berakhir dan aktivitas pembelajaran kembali normal lagi.   

Wednesday, February 14, 2018

Bermain Tanah Liat: Eduwisata TK ABA Gendol Tempel

Sebanyak 104 anak dari TK Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) Gendol Tempel (Jl Magelang) mengadakan kunjungan sekaligus praktik membuat keramik di StudioKeramik. Sekolah ini memprogramkan pembelajaran luar kelas tiap tahunnya untuk mengenalkan anak didik pada kerajinan-kerajinan yang ada didaerah sekitar. Pemilihan StudioKeramik sebagai destinasi pembelajaran luar kelas ini sudah kali ke-4 ini.
Untuk kegiatan ini, StudioKeramik memberikan kesempatan kepada anak-anak menunjukkan kreativitasnya bermain tanah liat sekaligus menghasilkan produk-produk keramik yang sederhana. Bermain tanah liat yang lembut dapat merangsang perkembangan motorik halus pada anak; karena anak akan belajar memegang, menekan, membentuk tanah liat dengan lembut dan telaten.
Anak-anak nampak riang dan gembira berimajinasi dan mewujudkan benda-benda keramik sederhana seperti mangkuk, kura-kura, ular, dan figurin-figurin lainnya. Selain teknik pembentukan tangan lagsung, anak-anak juga diperkenalkan dengan pembentukan keramik teknik cetak tekan.
Kegiatan ini dipandu oleh staf StudioKeramik dan dibantu siswa-siswi SMK yang sedang melaksanakan prakerin di StudioKeramik.



Wednesday, February 7, 2018

Eduwisata TK Mardi Siwi Tempel

TK Mardi Siwi Tempel Sleman mengadakan eduwisata di StudioKeramik. Kegiatan ini mereupakan kegiatan pembelajaran luar kelas yang rutin diadakan setiap tahunnya. Untuk kesekian kalinya pihak sekolah memilih StudioKeramik sebagai destinasi pembelajaran luar kelas. Hal ini sangat sesuai karena bermain tanah liat adalah salah satu sarana aman dan terjangkau dari sisi biaya, tetapi berefek sangat besar untuk menumbuhkan kreativitas pada anak-anak, terlebih anak-anak usia dini/TK. Selain itu, dengan tanah liat anak-anak dilatih beraktivitas yang merangsang kinerja motorik halusnya.
Apa yang dipelajari?
Selain berkunjung dan melihat-lihat sarana dan prasarana studiokeramik, anak-anak dilatih membuat produk-produk sederhana dari tanah liat. Mereka dibebaskan membuat apapun: figurin, mangkuk kecil dll agar anak-anak bebas berekspresi sekaligus enyalurkan imaginasi mereka.
Dengan bimbingan staf StudioKeramik dan siswa-siswa prakerin, anak-anak membuat produk-produk keramik yang nantinya akan dibakar dan dapat dipajang dikelas sebagai karya-karya kreatif anak. Anak-anak nampak riang mengikuti kegiatan bermain tanah liat ini.






Tuesday, September 1, 2015

Pengembangan Formula Badan Keramik stoneware dengan Metode Line Blend

tanah-liat-bojonegoro
Oleh: Wahyu Gatot Budiyanto

Metode line blend merupakan metode tes praktis untuk menentukan persyaratan tanah liat yang dilakukan dengan mencampur dua jenis tanah liat sejenis. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pengembangan badan keramik stoneware metode line blend pembakaran cone 5 (1196 C) dengan campuran dua bahan  tanah liat Bojonegoro dan abu vulkanik Gunung Kelud. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah eksperimen yang dilakukan dengan pengujian plastisitas, penyusutan, vitrifikasi, dan porositas pada pembakaran cone 5 (1196 C). Instrumen dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan obervasi (pengamatan) dan dokumentasi hasil pengujian, sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula badan keramik stoneware dengan metode line blend pembakaran cone 5 (1196 C) yang memenuhi persyaratan adalah formula BN-4 yaitu campuran tanah liat Bojonegoro 60% dan abu vulkanik Gunung Kelud 40%.

Selanjutnya bia didownload di sini.

Thursday, October 9, 2014

Creative Visual Art Competition-Rekreasi Guru Seni

 Sumber informasi: www.p4tksb-jogja.com

Karena banyaknya permintaan dari guru, maka pengumpulan photo karya lomba Visual Art (Creative Visual Art Competition) dalam rangka FESTIVAL SENI INTERNASIONAL yang diselenggarakan oleh PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta diperpanjang hingga tanggal 15 Oktober 2014. Seleksi tahap 1 (seleksi melalui photo) dilaksanakan tanggal 16 Oktober 2014. Info lengkap dapat dibaca pada Brosur berikut.

Kreativitas Guru melalui ruang rekreasi kreatif guru seni dalam perhelatan karya visual art merupakan sajian baru dalam pendidikan seni. Visual art dalam ruang rekreasi kreatif guru merupakan sajian kreatif seni dua dimensi dan tiga dimensi yang diwujudkan dalam karya seni modern ataupun kontemporer.

Karya-karya seni yang disajikan para guru seni diharapkan melalui proses perancangan yang berbasis pada keunikan, kebaharuan seni dan teknologi dan menekankan pada daya kreativitas dan inovasi tinggi. Dengan demikian Idekreatif tidak hanya berhenti di angan-angan, tetapi harus diwujudkan melalui eksekusikreatif yang mengetengahkan Seni dalam Pendidikan dan Lingkungan.
Ketentuan :
 1.      Peserta mengirimkan photo karya visual art ukuran 10R/Color disertai diskripsi karya (judul karya, ide, bahan, teknik, finishing, dll.) Setiap peserta maksimal mengirimkan tiga photo karya. Paling lambat photo diterima panitia pada tanggal 15 Oktober 2014
2.      Melampirkan surat pengantar dari Kepala sekolah tempat peserta mengajar
3.      Karya dibuat pada tahun 2013 atau 2014 dan belum pernah diikutsertakan PAMERAN.
4.      Karya Visual art yang dikirim merupakan karya orisinil (disertai surat pernyataan)
5.      Karya dapat merupakan karya pribadi/perorangan atau karya kelompok
6.      Ukuran karya dua dimensi minimal 100  x 100 cm, maksimal 150 x 150 cm, dan ukuran karya tiga dimensi maksimal 60 x 60 x 100 cm
7.      Karya mudah dikirim dan aman (menggunakan packing yang representatif) /tidak menggunakan kaca/barang yang mudah pecah.
8.      Seleksi tahap pertama (via photo) dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2014 Pemberitahuan hasil seleksi dilakukan satu hari setelahnya
9.      Pengiriman karya paling lambat diterima panitia tanggal 28 Oktober 2014
10.   Biaya pengiriman karya ditanggung peserta, dan biaya pengembalian karya ditanggung panitia
11.   Kerusakan karya dalam pengiriman bukan tanggungjawab panitia
12.   Seleksi tahap kedua dilaksanakan tanggal 29 Oktober 2014
13.   Semua karya lolos seleksi tahap kedua akan dipamerkan dalam Pameran Visual Art Festival Seni Internasional 2014 tanggal 3 sampai 7 Nopember 2014,
14.   Seluruh peserta pameran akan mendapatkan sertifikat
15.   Tim juri akan menentukan 6 karya terbaik
16.   Pengumuman penerima penghargaan akan dilakukan pada saat pembukaan Festival Seni Internasional 2014 tanggal 3 Nopember 2014
17.   Penerima penghargaan akan diundang untuk mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan yang akan diberikan pada acara penutupan kegiatan Festival Seni Internasional 2014 pada tanggal 7 Nopember 2014


Kontak Person:
Sigit Purnomo, M.Pd (081392610494)
Drs. Muji Rahayu, M.Ds (081392074531 )
Drs. Wahyu Gatot Budiyanto, M.Pd (081328300862)


Alamat Panitia Creative Visual Art : 

PPPPTK Seni dan Budaya
Jl. Kaliurang Km. 12.5 Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. 55581 
Lebih lengkap download di sini: kompetisi seni rupa kreatif.pdf

Tuesday, February 25, 2014

Eduwisata Mengenal Kerajinan Keramik TK ABA Tempel

Dalam rangka pembelajaran luar kelas yang rutin dilaksanakan oleh TK ABA Tempel, pada awal tahun ini TK ABA Tempel Sleman mengadakan kunjungan sekaligus pengalaman belajar ke Studio Keramik PPPPTK Seni dan Budaya. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memberi pengenalan kepada anak-anak didik tentang kerajinan keramik. Disamping itu anak-anak juga diperkenalkan bagaimana membuat keramik secara sederhana.
Rombongan tiba di Studio Keramik sekira pukul 8.15 dengan menggunakan bus. Karena anak-anak masih kecil, maka orang tua turut mendampingi putra putri mereka. Sehingga dapat dibayangkan betapa meriahnya suasana Studio Keramik. Sebanyak kurang lebih 60 anak mengikuti kegiatan ini, dan mereka belajar membuat aneka benda sederhana dari tanah liat dengan teknik cetak maupun handbuilding.
Dengan kegiatan ini diharapkan siswa-siswi TK ini memiliki pengalaman belajar membuat keramik sehingga dapat mengapresiasi benda-benda keramik ketika mereka tumbuh dewasa nantinya.

Foto-foto kegiatan:







Sunday, June 9, 2013

Kriya Keramik dan Sains (3)

Pemahaman sains meminimalisasi ‘trial and error’.


Lapisan glasir yang menempel pada benda keramik adalah sebuah kolaborasi antara seni, sains, dan teknologi yang kompleks. Dalam proses pengolahan, penerapan, dan pelelehan glasir terlibat bidang-bidang seni, geologi, fisika, kimia dan bidang lain yang tak kalah pentingnya yaitu lingkungan. Glasir yang terbuat dari mineral-mineral tanah merupakan mineral tambang secara geologis, dan mempunyai rumus kimia yang amat sangat kompleks. Di tahun 1990-an terjadi booming benda keramik hias yang mengkilat cerah dan sangat menarik. Para pengrajin menggunakan glasir timbal berwarna merah (lead meni) sebagai bahan utama glasir keramik. Bahkan mereka banyak yang mengglasir produk keramik itu tanpa masker dan sarung tangan. Lebih ironis lagi apabila mereka tidak tahu bahwa glasir itu adalah timbal yang berbahaya.

Ketidakpahaman kita akan sains di kriya harus segera diputus agar generasi mendatang mempunyai pemahaman yang utuh dalam lingkup kerja mereka pada sektor kriya. Pemahaman utuh ini akan menyelamatkan kita dari potensi kesalahan-kesalahan dimasa mendatang yang lazim dilakukan saat ini. Pengaruh yang sangat nyata adalah meminimalisasi ‘trial and error’ disegala hal. Sebuah contoh adalah pada perancangan resep glasir keramik. Tanpa kita mengetahui ilmu kimia keramik maka kita hanya akan melakukan ‘trial and error’. Bahan-bahan baku glasir akan dicampur secara acak dan coba-coba untuk menghasilkan glasir baru. Kalau kita takut melakukan coba-coba pencampuran bahan glasir maka database glasir kita tidak akan bertambah dan inovasi/modifikasi tidak akan terjadi.

Pemahaman sederhana sains pada kriya akan membantu mengarahkan kita pada tujuan yang lebih tepat dan efisien. Apabila kita belajar kimia keramik dan fisika keramik maka kita akan mempunyai panduan yang jelas terhadap salah satu contoh diatas. Desain terhadap glasir baru lebih terarah, modifikasi terhadap glasir lama mempunyai alasan ilmiah yang kuat. Dan metode trial and error hanya akan sedikit kita lakukan. Walaupun belum tentu berhasil 100%, tetapi arah pengembangan yang dilakukan akan menuju target yang dituju.

Pengaruh pemahaman sains pada kriya yang lain adalah meminimalisasi potensi bahaya pada tubuh dan lingkungan. Banyak diantara kita mengabaikan potensi-potensi bahaya yang akan terjadi pada tubuh dan lingkungan. Kita sering melupakan masker dan membuang bahan sisa secara sembarangan. Padahal sebagian bahan-bahan yang digunakan pada industri kriya berbahaya bagi tubuh dan lingkungan. Pemahaman akan sifat-sifat bahan akan membuat kita lebih waspada dan lingkungan di sekitar kita juga terhindar dari kerusakan.

Rangkuman.

Ada hal-hal positif yang dapat kita peroleh apabila kita memahami secara sederhana aspek-aspek sains pada kriya. Hal-hal positif itu antara lain: (1) kita akan sadar bahwa ada keterkaitan yang erat antara sains dan kriya; (2) proses desain produk yang dilakukan akan lebih tepat dan efisien apabila kita memahami secara sederhana aspek sains pada kriya; (3) potensi-potensi bahaya akan dapat diminimalisasi dengan meningkatnya pemahaman sains utamanya berkaitan dengan sifat-sifat bahan dan prosedur proses yang benar; dan (4) banyak keuntungan-keuntungan lain apabila kita sedikit belajar aspek sains pada kriya.

Sumber bacaan:

1. d.wikipedia.org/wiki/Kriya

2. id.wikipedia.org/wiki/Ilmu

3. Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni Untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11. Dikutip dari Wikipedia Indonesia.

4. Nelson, G.C., (1984) Ceramics: A Potter Handbook, CBS College Publishing, New York.



Sumber gambar:

1. Koleksi Studio Keramik PPPPTK Seni dan Budaya

2. http://czechabsinthe.files.wordpress.com/2007/04/molecule.jpg

http://www.gustinceramics.com/tile/samples/img/thumb/complete_samples.jpg

Kriya Keramik dan Sains (2)

Kriya Keramik

.
Kriya keramik menggunakan media tanah liat/lempung –yang merupakan bahan baku keramik- untuk mewujudkan karya-karya yang bernilai pakai dan/atau bernilai seni. Apabila produk yang dihasilkan lebih cenderung kepada benda-benda estetis maka produk itu dikategorikan sebagai keramik seni. Apabila produk yang dihasilkan lebih cenderung kepada benda pakai maka produk itu dikategorikan sebagai keramik fungsional. Tetapi dikotomi tersebut bukanlah harga mati. Bahkan lebih sering dijumpai produk-produk yang mempunyai 2 nilai sekaligus: sebagai karya seni dan benda fungsi. Piring keramik yang kita gunakan sebagai alat makan minum (keramik fungsional) pastilah mempunyai hiasan tertentu (seni) agar produk yang ditampilkan lebih menarik. Demikian juga figurin-figurin sebagai pemanis ruangan (elemen estetis) sering kali juga difungsikan sebagai vas bunga (keramik fungsional) yang menambah keindahan ruangan.
Ketika kita menyaksikan sebuah mangkok dibuat, secara kasat mata kita hanya menyaksikan seorang perajin dengan sebongkah tanah berbentuk bola ditangannya, kemudian melemparkannya ke kepala putaran mesin putar tradisional dan mulailah si perajin dengan tangan lincahnya memutar bola tanah liat itu sedemikian rupa hingga terjadilah sebuah mangkok cantik. 




Kita tidak sempat memikirkan berapa ukuran mangkok yang dipesan oleh pengorder dibandingkan dengan ukuran mentah mangkok keramik dibuat. Inilah salah satu sisi sains yang selayaknya diketahui oleh pegiat keramik, utamanya anak-anak kita (baca: siswa-siswa kriya keramik) yang sedang menfokuskan diri belajar kriya keramik. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak kita nantinya tidak hanya mengandalkan metode ‘titen’ seperti orang tuanya, tetapi juga ada alasan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan untuk melakukan sesuatu. Bukankah komet yang melintas di langitpun sudah dapat diprediksi jauh-jauh hari sebelum hal itu terjadi?

Sains di kriya.

“Kita lemah pada desain!”. Ungkapan tersebut seringkali kita dengar untuk menggambarkan stagnasi yang terjadi pada beberapa sektor industri di Indonesia, tidak terkecuali industri seni kriya. Desain mencakup segala ilmu. Desain tidak dapat diterjemahkan secara sempit sebagai menggambar. Karena mencakup segala ilmu maka kita tidak dapat lepas sedikit pun dari sains. Apakah semua sains harus dipelajari? Kalau hal itu dapat kita lakukan, maka tidak ada salahnya. Sehingga kita berkesempatan memiliki banyak kompetensi yang berbeda layaknya Leonardo Da Vinci. Tetapi kemampuan kita terbatas. Ada hal-hal kecil saja dalam salah satu ilmu sains yang sangat berkaitan dengan kriya yang harus dipelajari.






Kembali ke mangkok keramik. Untuk membuat mangkok keramik, kita memerlukan data penyusutan tanah saat dikeringkan maupun saat dibakar. Penyusutan ini adalah fenomena fisika dan menjadi ranah ilmu fisika. Prinsipnya sederhana, bahwa tanah liat basah terdiri dari 2 (dua partikel utama) yaitu partikel lempung dan partikel air. Partikel air mengisi rongga-rongga diantara partikel lempung. Partikel air akan menguap dan meninggalkan partikel lempung ketika tanah liat dikeringkan. Sebagai akibatnya partikel lempung akan saling mendekat dan terjadilah susut. Persentase susut akan sangat penting ketika kita akan mendesain sebuah mangkok. Tanpa kita memasukkan data penyusutan yang terjadi, kita akan selalu salah dalam mendesain ukuran mangkok.


Gambaran tersebut menjelaskan betapa pentingnya mempelajari sains sederhana agar pekerjaan kita dibidang kriya lebih terarah.

Tuesday, June 4, 2013

Kriya Keramik dan Sains (01)

Oleh: Rohmat Sulistya
---artikel dimuat dalam majalah artista edisi tahun 2011---



Kita tentu sering menggunakan piring atau mug untuk makan dan minum sehari-hari. Sebagian piring-piring yang kita gunakan terbuat dari keramik. Keramik mengandung beberapa terminologi penting yang keduanya saling berkaitan erat tetapi terkadang diabaikan. Para pegiat sains dan teknologi akan selalu mengaitkan keramik dengan isolator, superkonduktor, Na2Rb0.5Cs0.5C60 , (BEDO-TTF)2ReO4H2O, dan bahan-bahan dengan rumus kimia yang superpanjang lainnya. Sedangkan para pegiat seni akan selalu berpikir tentang tanah liat apabila mendengar kata keramik. Ada juga kalangan industri yang mengaitkan keramik dengan ubin dan barang-barang saniter. Dari sini dapat kita lihat bahwa banyak aspek-aspek menarik yang terkait dengan keramik: sains, teknologi, dan seni. Hal yang sama juga terjadi pada jenis-jenis seni kriya yang lain. Bahkan ada beberapa buku yang secara khusus membahas aspek-aspek sains dalam seni tradisi. Istilah kriya tidak akan lepas dari seni. Kriya merupakan kegiatan seni yang menitikberatkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis (Wikipedia Indonesia). Jadi jika dikembalikan kepada definisinya maka kegiatan kriya akan menghasilkan suatu produk yang bernilai pakai dan bernilai seni. Kriya banyak menggunakan dimensi-dimensi seni murni tetapi tetap tidak terlalu berkonsentrasi pada pemenuhan kepuasan emosi seperti lazimnya yang terjadi pada seni murni. Jenis-jenis kriya sering diklasifikasikan berdasarkan bahan baku atau media untuk mewujudkan produk/karya. Sehingga sering kita mendengar istilah kriya kayu, kriya tekstil, kriya kulit, kriya logam, kriya keramik, kriya bambu, dan lain-lain. Tetapi ada juga kalangan yang tidak mau membedakan media yang digunakan untuk mewujudkan karya, karena terkadang media yang digunakan adalah campuran dari media-media yang tersedia. 
Sedangkan sains (ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu (Wikipedia Indonesia).  [bersambung]

Tuesday, June 14, 2011

Darmasiswa Program 2011 Exhibition

In the end of the Darmasiswa Program Kemdiknas 2011, PPPPTK Seni dan Budaya held the exhibition as the closing of the program. The 9 darmasiswa program participants expose their product during the learning process in PPPPTK Seni dan Budaya. The craft programs offering in 2011 are ceramics, textile/batik, wood, and leather. PPPPTK SB also offers other programs such as fine arts, photography, and porforming arts program (karawitan, pedalangan, music, and dance).
Ashis Kumar Roy, from Bangladesh, as participant of ceramic program, expose alot of ceramic product. The products consist of ceramic sculpture, painting plate, bowls, and other decorative forms.
We hope that this program give the advantage for both Indonesia and their countries. Also the relationship and friendship of two countries can be kept forever.

Monday, March 7, 2011

Pameran Internal Keramik Raku

Bertempat di lobby atas kantor pusat (main office) PPPPTK Seni dan Budaya dipajang beberapa karya keramik raku yang dihasilkan oleh studio keramik pada tahun 2010. Di tahun 2010 studio keramik beberapa kali mengadakan pengembangan produk dan proses secara internal. Fokus dalam kegiatan itu adalah mengadakan ujicoba pembuatan keramik raku dan akhirnya dihasilkanlah beberapa karya raku yang dipame
rkan secara internal saja. Tujuannya adalah memberikan informasi kepada publik internal akan teknologi pembuatan keramik yang tidak terbatas pada gerabah dan keramik berglasir pada umumnya.
Badan keramik yang digunakan pada keramik raku ini adalah
campuran tanah liat lokal Sukabumi dan grog fireclay dengan perbandingan 9:1. Formula badan keramik ini akan terus dikembangkan untuk menghasilkan keramik yang lebih sempurna dalam kematangan. Glasir yang digunakan diformulasikan secara khusus dan dirancang meleleh pada suhu yang tidak terlalu tinggi (+/- 1060C).

Pameran internal ini diinisiasi oleh Bp Drs. Sardi selaku kepala pusat PPPPTK Seni dan Budaya sekaligus pemerhati kriya keramik.

Tuesday, October 6, 2009

Studio Keramik dan internet



Untuk memperluas akses pada pengguna internet dan situs jejaring sosial, kini Anda dapat menemukan Studio Keramik di Youtube, Facebook, dan Twitter. Studio Keramik tetap hadir di web utama di Studio Keramik dan web/blog pendukung di StudioKeramik TV, dan Bengkel Keramik.

Tuesday, November 11, 2008

Alamat baru Blog Studio Keramik

Tampilan www.studiokeramik.org

Mulai 11 November 2008, Blog Studio Keramik berpindah dari studiokeramik.blogspot.com menjadi www.studiokeramik.org  Kepindahan ini dimaksudkan agar pengunjung lebih nyaman dan lebih mudah menghafal alamat website ini. Bila Anda masuk dari mesin pencari Google, mungkin Google tetap mengarahkan lewat studiokeramik.blogspot.com tetapi secara otomatis Anda akan masuk ke studiokeramik.org.

Thursday, September 25, 2008

Selamat idul Fitri



Studio Keramik PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, Studio Keramik Blog, dan StudioKeramik TV mengucapkan Selamat Idul Fitri 1429H. Taqabbalallahu Minna wa Minkum, maaf lahir batin.

Tuesday, July 29, 2008

Studio Keramik Goes Online


studiokeramik.blogspot.com


www.bengkelkeramik.tk

Studio Keramik bertekad dan berupaya semaksimal mungkin untuk mempublikasikan secara online semua kegiatan yang diselenggarakan di Studio Keramik atau semua kegiatan yang melibatkan Studio Keramik. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat secara luas mengetahui kegiatan-kegiatan yang kami lakukan demi kemajuan pendidikan Indonesia, khususnya kria keramik.

Thursday, January 31, 2008

Buku induk SMK



Akhir tahun 2007 ditandai dengan kesibukan amat sangat luar biasa. Karena kami dikejar target penyelesaian buku induk keramik SMK. Pak Gatot sebagai koordinator pembuatan buku tersebut adalah orang yang paling sibuk.

Buku ini merupakan projek Ditjen PMPTK, yang dalam projek tersebut membuat sekitar 90 judul buku untuk kepentingan pembelajaran SMK. Tebal Buku induk keramik ini lebih dari 500 halaman warna.

Dengan selesainya buku ini semoga dapat memenuhi kebutuhan buku pelajaran SMK dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran SMK.