Tungku listrik merupakan
alat pembakaran benda keramik dengan menggunakan tenaga listrik. Tenaga listrik
tersebut diubah menjadi tenaga panas dan tenaga panas inilah yang akan
mematangakan badan tanah liat menjadi keramik. Pembakaran dengan tungku listrik
merupakan cara pembakaran yang paling mudah dan efisien karena dalam tungku
listrik biasanya telah dilengkapi perlengkapan kontrol yang memadai, seperti
saklar/tombol penyala yang sekaligus berfungsi sebagai regulator (pengatur
energi listrik), program pembakaran (waktu maupun suhu pembakaran), thermocouple-pyrometer sebagai penunjuk
suhu bakar.
Bagian-bagian tungku listrik
Keterangan: Vent, lubang pada bagian atas tungku yang berfungsi untuk keluarnya uap air
pada saat proses pembakaran berlangsung.
Pyrometer, alat pengukur tinggi temperatur bakar di dalam ruang pembakaran. Thermocouple, alat yang berfungsi untuk memancarkan informasi temperatur ruang tungku
pembakaran ke pyrometer. Element, kumparan untuk menghaliskan panas pada tungku pembakaran Spy hole, lubang untuk mengintai pancang suhu yang terpasnga dalam ruang tungku
pembakaran
Safety interlock, pengaman pintu tungku pembakaran untuk mencegah pintu terbuka selama proses
pembakaran. Fire brick, bata tahan api yang berfungsi sebagai isolasi panas yang efektif dan
aman.
Heat input control, pengendali temperature selama proses pembakaran berlangsung.
Indicator light, lampu indicator yang menunjukkan ada tidaknya aliran listrik yang masuk.
Heat fuse, alat untuk mencegah tungku pembakaran dari pembakaran yang terlalu tinggi.
Ini adalah gambaran umum tungku listrik. Tidak semua tungku listrik memiliki bagian yang sama persis dengan gambar disini; mungkin desain saat ini agak berbeda dan lebih berkembang.
Alat putar masinal/listrik (electric wheel) merupakan alat putar yang digerakkan motor menggunakan tenaga listrik. Motor berfungsi untuk menggantikan tenaga tangan atau kaki. Alat putar listrik dapat diatur kecepatannya melalui pedal atau tongkat sehingga memungkinkan pemakai lebih berkonsentrasi pada pekerjaan yang dilakukan dengan tangan. Bentuk dan konstruksi alat putar listrik terus mengalami perubahan sesuai kebutuhan, seperti arah putaran yang bisa diubah ke kanan maupun ke kiri sehingga dapat digunakan sesuai kebiasaan pemakai. Alat putar listrik memiliki kecepatan putar antara 200 - 300 rpm yang berarti dalam 1 menit dapat berputar sebanyak 200 - 300 kali. Pengaturan kecepatan alat putar listrik memiliki sistem yang berbeda-beda, antara lain:
1).sistem pressure control cam.
sistem putaran motor dihambat oleh tekanan pedal atau tongkat. Apabila pedal ditekan maka putaran sumbu motor akan terbebas dari tekanan rem sehingga motor dapat berputar secara maksimal, sebaliknya apabila pedal tidak ditekan berarti putaran motor mendapat tekanan sehingga putaran motor menjadi lambat
2).Sistem roda pemutar (fly wheel).
Pada system ini, jika kita menekan pedal maka saklar akan memutar motor kemudian putaran motor menekan kampas pada batang as, sehingga kepala putaran berputar. Apabila pedal dilepaskan maka putaran motor akan berhenti tetapi putaran akan tetap berputar, karena adanya beban roda pemutar (fly wheel). Fly wheel berfungsi untuk mempertahankan kecepatan putaran. Alat putar dengan sistem ini selain digerakkan dengan tenaga listrik juga dapat digerakkan dengan kaki.
3).Sistem rheostat (variabel resistor).
Pada sistem ini, rheostat berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran motor yang digerakkan melalui pedal. Semakin dalam pedal ditekan semakin besar arus yang masuk sehingga motor berputar lebih cepat, sebaliknya apabila pedal tidak ditekan maka arus tidak masuk sehingga motor tidak berputar.
4).Sistem cone.
Pada sistem ini, putaran motor dipindahkan ke puli as kepala putaran melalui cone. Cone berfungsi sebagi alat untuk mempercepat atau memperlambat putaran. Apabila pedal ditekan maka cone yang berputar akan menekan puli sehingga berputar semakin cepat, hal ini terjadi karena diameter cone yang menekan lebih besar dari diameter puli, jadi semakin besar diameter cone maka semakin cepat putaran puli.
Secara umum alat putar dibedakan menjadi dua: alat putar manual dan alat putar masinal. Alat putar manual dibedakan lagi menjadi dua yaitu alat putar yang digerakkan tangan (hand wheel) dan alat putar yang digerakan kaki (kick wheel).
Alat Putar Tangan (Hand Wheel).
Alat putar ini merupakan alat yang paling sederhana dandigerakkan atau diputar dengan tenaga tangan. Kepala putaran selain sebagai tempat memutar juga berfungsi sebagai beban pemberat agar putaran lebih tahan lama. Bagian-bagian alat putar tangan:
A.Kepala putaran
B.As putar
C.Lager (bearing)
D.Dudukan putaran
Cara pengoperasian :
Kepala putaran diputar menggunakan tangan kiri berlawanan dengan arah jarum jam sampai berputar dengan cepat.
Alat Putar Kaki (kick wheel)
Alat putar ini merupakan alat yang digerakkan atau diputar dengan kaki.Penggerak alat putar kaki dapat dibedakan menjadi dua yaitu roda pemutar (fly wheel) dan pedal (treadle wheel). Roda pemutardan kepala putaran yang menggunakan pedal juga berfungsi sebagai beban pemberat sehingga putaran yang dihasilkan menjadi lebih lama
Jenis dan fungsieralatan untuk pembentukan benda keramik dapat dikelompokkan menjadi alat bantu, alat pokok, perlengkapan, dan peralatan keselamatan kesehatan kerja. Peralatan tersebut digunakan untuk kelancaran proses pembentukan benda keramik dengan berbagai keteknikan, teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik putar
(throwing), dan teknik cetak (mold).
Butsir kawat (wire modelling tools) : Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan membuat tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, bahan kawat stainless steel, tangkai kayu sawo.
Butsir kayu (wood modelling tools): Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi, merapikan dan menghaluskan benda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, bahan kayu sawo.
Ribbon tools: Untuk mengerok, menghaluskan, dan merapikan benda kerja. Ukuran panjang total 15 cm, bahan stainlesss steel, tangkai kayu.
Kawat pemotong (wire cutter): Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memotong tanah liat plastis. Ukuran: panjang 4 cm, panjangtangkai 6 cm, bahan kawat stainless steel.
Potter rib/throwing ribs/rubber palletes/steel palletes: Untuk menghaluskan dan membentuk permukaan luar benda kerja.Ukuran: 10 x 6 cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu, plat stainless, karet.
Spon (sponges): Untuk menyerap kandungan air, menghaluskan benda kerja, dan membersihkan handtool, cetakan gips pada waktu pencucian. Ukuran: diameter 8 cm dan tebal 6 cm, bahan busa.
Sponge stick: Untuk menghaluskan bagian dalam benda kerja. Ukuran: panjang total 35 cm, diameter spon 2,5 cm.
Jarum (needles): Untuk memotong bibir, menusuk gelembung udara, dan menggores benda kerja.Ukuran: panjang total 14 cm, mata jarum 4 cm.
Throwing stick: Untuk membentuk, menghaluskan, merapikan bagian dalam benda keramik. Ukuran: panjang 35 cm, bahan kayu.
Kaliper (caliper): Untuk mengukur diameter benda kerja. Ukuran: panjang 20 cm, 25 cm, dan 30 cm, bahan alumunium, plastik atau kayu.
Rol kayu: Untuk membuat lempengan tanah, dengan panjang rol kurang lebih 45 cm dan diameter 6 cm–8 cm dan dilengkapi dengan bilah kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 cm-0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.
Jenis dan fungsi peralatan untuk pembentukan benda keramik dapat dikelompokkan menjadi alat bantu, alat pokok, perlengkapan, dan peralatan keselamatan kesehatan kerja. Peralatan tersebut digunakan untuk kelncaran proses pembentukan benda keramik dengan berbagai keteknikan, teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik putar (throwing),dan teknik cetak (mold).
Butsir kawat (wire modelling tools)
Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan membuat tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, bahan kawat stainless steel, tangkai kayu sawo.
Butsir kayu (wood modelling tools)
Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi, merapikan dan menghaluskanbenda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, bahan kayu sawo
Kawat pemotong (wire cutter)
Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memotongtanah liat plastis. Ukuran: panjang 4 cm, panjang tangkai 6 cm, bahan kawat stainless steel.
Pisau pemotong (felting knife)
Untuk memotong, mengiris lempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17 cm, mata pisau 8.5 cm.
Potter rib/throwing ribs/rubber palletes/steel palletes
Untuk menghaluskan dan membentuk permukaan luar bendakerja. Ukuran: 10 x 6 cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu, plat stainless, karet.
Spon (sponges)
Untuk menyerap kandungan air, menghaluskan benda kerja, dan membersihkan handtool, cetakan gips pada waktu pencucian. Ukuran: diameter 8 cm dan tebal 6 cm, bahan busa.
Jarum (needles)
Untuk memotong bibir, menusuk gelembung udara, dan menggores benda kerja. Ukuran: panjang total 14 cm, mata jarum 4 cm.
Kaliper (caliper)
Untuk mengukur diameter benda kerja. Ukuran: panjang 20 cm, 25 cm, dan 30 cm, bahan alumunium, plastik atau kayu.
Rol kayu
Untuk membuat lempengan tanah, dengan panjang rol kurang lebih 45 cm dan diameter6 cm–8 cm dan dilengkapi dengan bilah kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 cm- 0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.
Slab roller
Untuk membuat lempengan tanah liat plastis yang digerakkan dengan sistem mekanik. Alat ini juga dilengkapi dengan ukuran untuk menentukan ketebalan lempengan tanah liat. Ukuran: panjang 122 cm, lebbr 82 cm, dan tinggi 109 cm.
Whirler/Banding wheel
Untuk alas pada waktu proses pembuatan benda keramik dan model. Ukuran: diameter 25 cm dan 30 cm, tinggi 16 cm. Bahan: alumunium.
Alas pembentukan
Untuk alas pembentukan benda keramik, benda model, pada waktu proses pembentukan benda.Ukuran: diameter 20 cm, 25 cm, dan 30 cm.
Hand
extruder
Untuk membuat pilinan tanah liat plastis sesuai dengan asesoris yang digunkan. Alat ini juga dapat untuk membentuk benda keramik dengan teknik extruder dengan berbagai bentuk silider, kotak segi empat, enam, dsb. Ukuran: diameter tabung 10 cm.