Teknik lempeng digunakan untuk membuat bentuk-bentuk utamanya bentuk yang memiliki sudut, seperti bentuk kubus, kotak, persegi panjang, segitiga, segi lima , hexagon dan lain sebagainya.
Didalam teknik lempeng di bedakan menjadi 2 jenis tanah :
- Lempeng lunak (soft slabbing)
- Lempeng "keras" (hard slabbing)
Jenis lempengan dengan tanah lunak sangat responsive (memudahkan untuk di bentuk), folding (dapat dilipat), crumpling (keriput/kusut), frilling (rumbai-rumbai) dan mudah untuk dibengkokan. Teknik ini jika di kriya tekstil hampir seperti membuat baju atau seni melipat kertas (origami). Sedangkan lempeng "keras" sama seperti joinery (menyambung/merangkai).
Produk yang dapat dibuat dengan teknik ini antara lain :
Lempeng bentuk datar : berupa tegel, relief, papan nama, hiasan dinding dan sebagainya.
Lempeng lipat : wadah, standar buku, tempat surat dan lain-lain.
Lempeng dengan acuan (former) berupa : berbagai bentuk wadah.
Lempeng sambung produknya berupa : tempat alat tulis, asbak, vas, tempat perhiasan dan lain sebagainya.
Untuk memperkuat pada bagian sambungan, pada teknik ini biasanya ditambahkan pilinan pada sudut-sudut yang dirangkai.
Cara menyambung lempengan dilakukan dengan menggores bagian yang akan disambung dan mengolesinya dengan lumpur tanah kemudian disatukan denga kuat.
Berikut ini urutan gambar membuat kotak dengan teknik slab/lempeng.1. Membuat lempengan dengan roller pin.
2. Memotong lempengan
3. Membuat goresan untuk sambungan
4. Merakit (menyambung antarbagian)
5. Merapikan
No comments:
Post a Comment