[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Koran Studio Keramik | Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)

[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________

Wednesday, May 28, 2008

Tahap Mengglasir


Tahap pertama adalah mencampur bahan-bahan glasir berdasarkan resep glasir yang ada. Komposisi glasir sering dinyatakan dalam resep dan formula. Resep glasir adalah komposisi dimana kita tinggal mencampur bahan-bahan tersebut berdasarkan persentase massa/berat. Bila komposisi glasir dinyatakan dalam formula, maka kita harus mengubah formula tersebut ke resep glasir. Ini memerlukan pengetahuan hitung glasir. Peralatan utama yang dipakai adalah timbangan yang tepat.


Setelah campuran didapatkan langkah selanjutnya adalah menggiling dalam keadaan basah menggunakan jarmill. Ini dimaksudkan agar bahan-bahan yang masih kasar menjadi halus. Air yang ditambahkan antara 0,8 - 1,5 bagian dari padatan.


Setelah penggilingan selesai, maka dilakukan penyaringan glasir menggunakn ukuran mesh 100-120. Tujuannya adalah untuk memperolah butiran glasir halus yang terpisah dari butiran kasar yang mungkin masih ada.


Yang terakhir adalah melapiskan glasir tersebut ke benda keramik dengan teknik semprot, teknik celup, atau kuas; tergantung jenis bendanya. Untuk benda-benda besar/lebar lebih baik menggunakan teknik semprot; sedangkan untuk benda-benda kecil/sedang berongga seperti cangkir mangkok akan lebih baik glasirnya bila menggunakn teknik celup.

Tuesday, May 27, 2008

Tahap Mengglasir

Selasa, 26 Mei 2008

Hasil karya telah dibakar biskuit pada 900 C. Hasilnya menggembirakan, karena sebagian besar karya utuh (tidak pecah). Hanya sebagian kecil yang telihat retak; itupun karena karya berupa piring besar yang cukup beresiko.

Thursday, May 22, 2008

Sebagian rekaman proses pembuatan produk




























Inilah sebagian rekaman proses kegiatan belajar mengajar diklat produktif gel 2 tahun 2008. Dari gambar telihat suasana presentasi desain, kebersamaan membuat produk handbuilding, dan teknik putar.

Produk diklat angkatan ke-2 2008


Bejo Santoso dan karyanya. Dibuat dengan gabungan teknik slab dan teknik pijit.


Karya Drs. Ruslan; Bentuk silindris yang dideformasi menghasilkan karya yang eksotis. Dibuat dengan teknik putar, kemudian dideformasi.


Karya Tati Turwati. Satu set teapot, dibuat dengan teknik putar.


Piring buah berbentuk flat, dibuat dengan teknik lempeng. Karya Agus Taryana, S.Pd


Sebuah botol pipih yang besar, dibuat dengan teknik lempeng dan teknik pijit. Karya I Wayan Balik Sena, S.Pd

Semua karya yang dibuat telah melalui proses desain dengan acuan ide dari berbagai sumber. Karya-karya tersebut saat ini siap untuk dibakar biskuit setelah beberapa hari dikeringkan.

Thursday, May 15, 2008

Glasir frit, apakah itu?


Glasir frit merupakan jenis glasir dimana cara pembuatannya melalui proses peleburan/pelelehan lebih dahulu. Kenapa harus difrit? Karena jika bahan-bahan yang ada dalam glasir digunakan dalam kondisi mentah, maka bahan2 tersebut cenderung larut. Bahan-bahan yang difrit misalnya sodium, potassium dan borax. Bahan-bahan tersebut mudah larut dalam kondisi mentahnya.

Apabila dalam keadaan mentahnya tidak mudah larut dalam air, maka bahan-bahan tersebut tidak perlu difrit lebih dulu. Mineral-mineral bahan baku glasir seperti feldspar, kaolin, kuarsa cukup diolah dalam keadaan mentah dan selanjutnya dapat diaplikasikan sebagai glasir.
Selain untuk menghindari sifat kelarutan bahan, perlakuan frit juga ditujukan untuk menghilangkan sifat toksik/racun pada bahan. Bahan-bahan yang telah mengalami peleburan akan lebih stabil dan daya toksiknya rendah. Oleh sebab itu glasir-glasir yang mengandung Pb/timbal harus difrit lebih dulu sebelum digunakan.

Ada juga glasir yang terbuat dari bahan mentah maupun bahan yang telah dileburkan. Glasir ini sering disebut glasir campuran.

Wednesday, May 14, 2008

Lebih dalam tentang Fluks

Apabila kita mengglasir benda keramik hanya dengan silica saja, maka disamping ada kesulitan melapiskan ke permukaan benda juga kita akan mencapai suhu matangnya pada 1700oC. Apabila kita tambahkan timbale maka suhu lebur glasir itu akan menurun dengan drastis. Itulah yang disebut efek fluks. Timbal merupakan jenis fluks yang sangat reaktif (walaupun pada saat ini tidak direkomendaikan untuk digunakan). Fluks akan membuat suatu system campuran baru. Campuran antara silica (1700 C) dan alumina (2000 C) merupakan system glasir yang meleleh pada suhu diatas 1300 C. Apabila ditambahakn dengan fluks maka suhu leburnya akan turun dan itu merupakan suhu yang baru pada system itu. Suhu lebur terendah yang dicapai oleh campuran system itu disebut titik eutectic.

Fluks ada yang berklasifikasi fluks bakaran rendah dan tinggi. Dua jenis fux yang umum digunakan pada glasir bakaran rendah yaitu: Lead oksida: lead carbonat, red lead, galena, litharge. Jenis yang lain adalah Campuran alkaline: borax, asam borat, colemanite, soda ash, lithium karbonat, sodium karbonat.

Sedangkan flux untuk glasir bakaran tinggi yaitu: kalsium karbonat (whiting), dolomite (mengandung kalsium dan magnesium), dan barium karbonat.

Berikut adalah urutan derajat keaktifan fluks:

Derajat Keaktifan flux

Sangat aktif

PbO

Timbal sangat aktif

Na2O

Natrium/sodium

K2O

Potassium/kalium

Li2O

Litium

SrO

Strontium

BaO

Barium

ZnO

Seng

Cao

Kalsium

MgO

Magnesium

Tidak aktif

Monday, May 12, 2008

Keramik biskuit karya Linda





Banyak sekali produk yang Linda hasilkan. Linda, mahasiswa darmasiswa, saat ini memasuki pertengahan semester 2 program darmasiswa di studio keramik.


Hari ini dia meneruskan proses pengglasiran, setelah minggu lalu produk-produknya selesai menjalani tahap pembakaran keramik. Rencananya minggu depan akan dilakukan pembakaran glasir.


Sebagian besar produk keramiknya adalah produk yang dibuat dengan teknik handbuilding.

Materi praktek handbuilding





Memasuki minggu ke-2, para peserta mulai melakukan praktek kompetensi handbuilding. Ini merupakan kompetensi dasar yang yang masuk dalam materi pada diklat angkatan ke-2 ini. Didalam materi ini peserta dapat membuat keramik dengan teknik pijit, pilin, dan slab. Dalam praktek membuat keramik ini, selalu didahului oleh proses desain. Hal ini dimaksudkan agar para peserta membuat produk dengan konsep dan desain yang jelas.


Materi ini akan dilaksanakan selama 45 jam pelajaran, kemudian dilanjutkan dengan materi teknik putar.

Thursday, May 8, 2008

Apakah Glasir itu?


Koleksi Studio Keramik P4TK SB

Glasir merupakan material yang terdiri dari beberapa bahan tanah atau batuan silikat dimana bahan-bahan tersebut selama proses pembakaran akan melebur dan membentuk lapisan tipis seperti gelas yang melekat menjadi satu pada permukaan badan keramik.


Glasir merupakan kombinasi yang seimbang dari satu atau lebih oksida basa (Flux), Oksida Asam (Silika), dan Oksida Netral (Alumina), ketiga bahan tersebut merupakan bahan utama pembentuk glasir yang dapat disusun dengan berbagai kompoisisi untuk suhu kematangan glasir yang dikehendaki.


Dalam pengertian yang sederhana untuk membuat glasir diperlukan tiga bahan utama, yaitu :

  • SILIKA: berfungsi sebagai unsur penggelas (pembentuk kaca)
    Silika (SiO2)
    juga disebut Flint atau Kwarsa yang akan membentuk lapisan gelas bila mencair dan kemudian membeku. Silika murni berbentuk menyerupai kristal, dimana apabila berdiri sendiri titik leburnya sangat tinggi antara yaitu 16100 C - 17100 C.

  • ALUMINA: berfungsi sebagai unsur pengeras
    Al2O3 yang digunakan untuk menambah kekentalan lapisan glasir, membantu membentuk lapisan glasir yang lebih kuat dan keras serta memberikan kestabilan pada benda keramik. Yang membedakan glasir dengan kaca/gelas adalah kandungan aluminanya yang tinggi.
  • FLUX : berfungsi sebagai unsur pelebur (peleleh)
    Digunakan untuk menurunkan suhu lebur bahan-bahan glasir. Flux dalam bentuk oksida atau karbonat yang sering dipakai adalah ; timbal, boraks, sodium/natrium, potassium/kalium, lithium, kalsium, magnesium, barium, strontium, bersama-sama dengan oksida logam seperti : besi, tembaga, kobalt, mangaan, krom, nikel, tin, seng, dan titanium akan memberikan warna pada glasir, juga dengan bahan yang mengandung lebih sedikit oksida seperti : antimoni, vanadium, selenium, emas, kadmium, uranium.

Kunjungan Industri




Mencoba alat putar miring

Mengawali materi portofolio, para peserta diajak mengunjungi industry keramik yang ada di Bayat, seperti pada gelombang 1. Di Bayat mereka mengamati desain yang berkembang, yang diminati pasar, dan juga mengamati proses produksi. Selain di industri/perusahaan, para peserta diajak ke industry rumahan yang sebagian masih melestarikan pembuatan keramik dengan alat putar miring.


Dari kunjungan ini diharapkan peserta dapat ternspirasi, sehingga telah ad aide produk keramik apa yang akan dibuat portofolio nanti.


Wednesday, May 7, 2008

Diklat Produktif Keramik 2008 Gelombang 2 dimulai

Pada hari Senin 5 Mei 2008 resmi dimulai. Pembukaan dumilai pagi harinya oleh kepala P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta, Drs. Sardi. Dalam paparannya beliau menekankan pada industry kreatif yang saat ini sedang trend.

Pada hari Rabu 7 Mei, para peserta sudah mulai masuk studio untuk belajar kompetensi produktif. Berikut nama-nama peserta pada gelombang 2 ini:

Drs. Ruslan, SMKN 2 Somba Opu, Sulsel

Agus Taryana, S.Pd ; SMKN 1 Kalasan, Yogyakarta

Bejo Santoso, S.Pd; SMKN 1 Banjarbaru, Kalsel

I Wayan balik Sena, S.Pd; SMKN 1 Sukasada, Bali

Tatik Turwati, S. Pd; SMKN 2 Kayu Agung, Sumsel

Para peserta akan mengikuti diklat selama 200 jam (1 bulan) dan materi kali ini berfokus pada handbuilding dan pembentukan teknik putar. Selamat mengikuti diklat, semoga sukses!