[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)

[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________

Tuesday, February 24, 2009

Belajar teknik putar=belajar bentuk silinder

Area teknik putar studio keramik

Bentuk silinder diatas kepala putaran

Produk-produk dengan bentuk dasar silinder

Para siswa belajar teknik putar

Produk-produk keramik yang dibuat dengan teknik putar merupakan bentuk-bentuk dengan dasar silinder/silindris. Bentuk ini terwujud karena prinsip dasar pembuatannya adalah benda mentah/lempung diletakkan pada sebuah mesin yang berputar. Kalau kita bayangkan, gerakan putaran merupakan suatu bentuk lingkaran yang berulang-ulang. Oleh sebab itu bentuk benda yang didapatkan juga berbasis pada bentuk lingkaran. Karena bentuk yang didapatkan dapat kita rekayasa menjadi dimensi tiga, maka bentuk silinder akan kita dapatkan dengan menaikkan (pulling up) dari lingkaran awal tersebut.
Bagi kita yang ingin belajar membuat mangkok, membuat guci, piring dan lain-lain; haruslah menguasai bentuk silinder terlebih dahulu. Setelah bentuk silinder didapatkan, maka proses lanjutannya lebih mudah dilakukan.
Siswa-siswa dan mahasiswa yang belajar di studio keramik, secara terus-menerus 'dipaksa' membuat silinder lebih dahulu sampai cukup mahir, baru kemudian mengembagkan dalam bentuk-bentuk yang lain. 

Monday, February 23, 2009

Tungku Keramik


Tungku pembakaran atau kiln adalah suatu tempat/ruangan dari batu bata tahan api yang dapat dipanaskan dengan bahan bakar atau listrik dan dipergunakan untuk membakar benda-benda keramik.

 Fungsi tungku pembakaran adalah untuk membakar benda-benda keramik yang disusun di dalamnya dan dibakar dengan menggunakan bahan bakar khusus (kayu, batu bara, minyak, gas, atau listrik) sampai semua panas menyebar dan membakar semua yang ada di dalam tungku itu. Pembakaran atau radiasi panas berlangsung di dalam tungku atau di bawah ruang bakar dan kelebihan asap keluar melalui saluran api atau cerobong tungku. Sirkulasi panas harus dibiarkan  secara merata dan bebas di sekeliling benda pada saat dibakar.

 Saat ini berbagai jenis tungku pembakaran dapat dijumpai baik di sentra-sentra kerajinan keramik (gerabah), studio keramik, maupun industri keramik. Penggunaan jenis tungku pembakaran yang digunakan sudah tentu dengan melihat beberapa faktor. Beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih atau merancang tungku pembakaran keramik ialah:

 a.     Jenis tungku.

Yang dimaksudkan dengan jenis tungku adalah sirkulasi api/jalannya api, bentuk tungku, ukuran/ kapasitas. bahan yanq digunakan.

b.    Kapasitas tungku pembakaran

Kapasitas erat kaitannya antara produktivitas dengan volume tungku (ruang pembakaran), sehingga perlu dipikirkan seberap ukuran tungku pembakaran yang harus dibuat.

c.     Suhu akhir yang ingin dicapai,

Dalam merancang tungku pembakaran perlu mengetahui jenis badan benda keramik yang akan dibakar, sehingga bahan baku untuk pembuatan tungku juga menyesuaikan. Untuk efisiensi dipilih tungku pembakaran yanga dapat mencapai suhu tinggi.

d.    Kondisi pembakaran yang diinginkan

Kondisi pembakaran yang akan dicapai untuk pembakaran jenis oksidasi, reduksi, atau netral  harus ditetapkan guna menentukan bentuk ruang bakar, alat pembakar (burner) dan damper.

e.     Jenis barang yang akan dibakar

Bahan tanah liat keramik yang dibakar dapat dibedakan menjadi terracotta/earthenware, stoneware atau porselin oleh sebab itu kita perlu menentukan jenis tungku, ukuran, dan bahan bakar yang akan digunakan.

f.     Jenis bahan bakar

Jenis bahan bakar yang akan digunakan perlu mempertimbangkan kondisi lingkungan, apakah dengan  kayu, minyak, gas, batu bara, atau listrik.

g.    Lokasi tungku

Lokasi pembuatan tungku harus memperhatikan kondisi lingkunqan, di dalarn kota, pinggiran, halaman pabrik, garasi, dll.

h.     Ukuran plat/shelves

Ukuran plat tahan api juga harus diperhitunqkan untuk disesuaikan dengan ukuran plat yang telah ada karena yang ada di pasaran ukurannya terbatas.

 Berbagai macam tungku pembakaran yang dapat digunakan banyak jenisnya mulai dari yang sederhana hingga yang paling modern, sejalan dengan perjalanan waktu. Penggolongan jenis tungku dapat dibedakan berdasarkan bentuk, mode operasi, kontak panas, pemakaian nama penemunya, sirkulasi api, dan bahan bakar yang digunakan.

Tungku pembakaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut  menurut bahan bakar, aliran panas/ sirkulasi api, bentuk, kontak panas, cara operasi/proses pembakaran, pemakaian, dan penemunya. Namun dari berbagai klasifikasi tersebut hanya akan dijelaskan sebagian saja.

 

a.    Klasifikasi Tungku menurut Bahan Bakarnya 

Bahan apapun yang dapat terbakar dapat digunakan untuk membakar keramik, tetapi sejak dulu pembakaran mempergunakan kayu dan batu bara, sedangkan pada perkembangan terakhir pembakaran menggunakan minyak dan gas. Sekarang sumber panas yang baru untuk pembakaran keramik ialah listrik.

 Jenis tungku berdasarkan bahan bakar (sumber panas) yang digunakan dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu:

1).   Tungku bahan bakar gas

 Tungku pembakaran keramik  dengan bahan bakar gas saat  ini dirasakan relatlf Iebih murah dan mudah dibandingkan dengan tungku lainnya. Dengan menggunakan tungku gas maka kondisi pembakaran netral, oksidasi atau reduksi dapat dengan mudah dicapai, dengan mengatur gas, saluran udara primer dan damper.

2).   Tungku listrik,

 Tungku listrik merupakan alat pembakaran benda keramik dengan menggunakan tenaga listrik. Tenaga listrik tersebut diubah menjadi tenaga panas dan tenaga panas inilah yang akan mematangakan badan tanah liat menjadi keramik. Pembakaran dengan tungku listrik merupakan cara pembakaran yang paling mudah dan efisien karena dalam tungku listrik biasanya telah dilengkapi perlengkapan kontrol yang memadai, seperti saklar/tombol penyala yang sekaligus berfungsi sebagai regulator (pengatur energi listrik), program pembakaran (waktu maupun suhu pembakaran), thermocouple-pyrometer sebagai penunjuk suhu bakar.

3).   Tungku bahan bakar padat (kayu, batu bara),

 Tungku pembakaran keramik  dengan bahan bakar kayu merupakan cara pembakaran tradisional yang sederhana. Salah satu pembakaran sederhana yaitu pembakaran sistem ladang. Cara ini dilakukan di ladang terbuka dengan menggunakan bahan bakar jerami, kayu, serbuk gergaji atau bahan yang mudah terbakar lainnya. Jenis ini merupakan salah satu cara pembakaran keramik yang paling tua. Saat ini tungku tradisional yang paling banyak dijumpai adalah tungku bak terbuka yang banyak digunakan oleh perajin.

4).   Tungku bahan bakar minyak,

Tungku pembakaran benda keramik menggunakan bahan bakar minyak tanah biasanya dilakukan dengan tungku catenary. Pembakaran dengan tungku catenary lebih rumit dari pada tungku bak terbuka, untuk mengoperasikan jenis tungku ini diperlukan pengalaman. 

Tungku jenis ini memerlukan alat untuk pengapian (burner) yang didesain secara khusus biasanya dilengkapi dengan alat penghembus udara (blower), pada tungku dengan bahan minyak tanah ini tekanan minyak sangat diperlukan sehingga penempatan drum atau tanqki minyak harus dletakkan pada tempat yang cukup tinggi sehingga denqan gaya gravitasi bumi minyak dapat mengalir apabila kran dibuka. 

Secara umum cara kerja kompor pembakar adalah untuk menghasilkan panas dengan merubah minyak menjadi gas dengan bantuan udara baik alami (sekitar) maupun udara dari blower sehingga mudah terbakar.

Pembakaran Keramik


sumber gambar: http://www.poterielesbros.com

Pembakaran benda keramik merupakan proses atau tahapan untuk merubah benda mentah (greenware) menjadi benda keramik biskuit, mematangkan glasir, maupun mematangkan dekorasi glasir. Selain itu dalam proses pembakaran benda keramik juga dikenal dengan istilah pembakaran tunggal (single  firing), yaitu proses pembakaran badan benda keramik sekaligus pembakaran glasir, dalam hal ini pengglasiran dilakukan pada benda keramik dalam kondisi mentah.

 Tanah liat sebagai bahan baku utama untuk pembuatan benda keramik akan mengalami perubahan fisik dan kimiawi menjadi keramik yang keras dan padat yang tidak dapat hancur oleh air.apabila telah melewati temperatur 6000C, proses perubahan tersebut disebut perubahan keramik (ceramic change).

Secara umum jenis bahan tanah liat untuk membuat benda keramik dapat dibedakan menjadi:

      Earthenware (9000C-11800C)

      Stoneware (12000C-13000C)

      Porselin (12500C-14600C)

Sunday, February 1, 2009

Prakerin SMK 5 Yogyakarta 2009

 


Selain SMK Temayang, sudah lebih dulu masuk untuk melaksanakan prakerin adalah SMK 5 Yogya. Prakerin dimulai pada 12 Januari 2009. Sebanyak 5 siswa yang terdiri dari 3 putra dan 2 putri akan bekerja di unit produksi maupun belajar keteknikan selama 3,5 bulan.

SMK 5 Yogyakarta merupakan SMK yang secara rutin menjadikan studio keramik P4TK Seni dan Budaya sebagai salah satu tempat prakerin bagi siswanya.