Produk-produk keramik yang dibuat dengan teknik putar merupakan bentuk-bentuk dengan dasar silinder/silindris. Bentuk ini terwujud karena prinsip dasar pembuatannya adalah benda mentah/lempung diletakkan pada sebuah mesin yang berputar. Kalau kita bayangkan, gerakan putaran merupakan suatu bentuk lingkaran yang berulang-ulang. Oleh sebab itu bentuk benda yang didapatkan juga berbasis pada bentuk lingkaran. Karena bentuk yang didapatkan dapat kita rekayasa menjadi dimensi tiga, maka bentuk silinder akan kita dapatkan dengan menaikkan (pulling up) dari lingkaran awal tersebut.
Tuesday, February 24, 2009
Belajar teknik putar=belajar bentuk silinder
Produk-produk keramik yang dibuat dengan teknik putar merupakan bentuk-bentuk dengan dasar silinder/silindris. Bentuk ini terwujud karena prinsip dasar pembuatannya adalah benda mentah/lempung diletakkan pada sebuah mesin yang berputar. Kalau kita bayangkan, gerakan putaran merupakan suatu bentuk lingkaran yang berulang-ulang. Oleh sebab itu bentuk benda yang didapatkan juga berbasis pada bentuk lingkaran. Karena bentuk yang didapatkan dapat kita rekayasa menjadi dimensi tiga, maka bentuk silinder akan kita dapatkan dengan menaikkan (pulling up) dari lingkaran awal tersebut.
Monday, February 23, 2009
Tungku Keramik

Tungku pembakaran atau kiln adalah suatu tempat/ruangan dari batu bata tahan api yang dapat dipanaskan dengan bahan bakar atau listrik dan dipergunakan untuk membakar benda-benda keramik.
Yang dimaksudkan dengan jenis tungku adalah sirkulasi api/jalannya api, bentuk tungku, ukuran/ kapasitas. bahan yanq digunakan.
b. Kapasitas tungku pembakaran
Kapasitas erat kaitannya antara produktivitas dengan volume tungku (ruang pembakaran), sehingga perlu dipikirkan seberap ukuran tungku pembakaran yang harus dibuat.
c. Suhu akhir yang ingin dicapai,
Dalam merancang tungku pembakaran perlu mengetahui jenis badan benda keramik yang akan dibakar, sehingga bahan
d. Kondisi pembakaran yang diinginkan
Kondisi pembakaran yang akan dicapai untuk pembakaran jenis oksidasi, reduksi, atau netral harus ditetapkan guna menentukan bentuk ruang bakar, alat pembakar (burner) dan damper.
e. Jenis barang yang akan dibakar
Bahan tanah liat keramik yang dibakar dapat dibedakan menjadi terracotta/earthenware, stoneware atau porselin oleh sebab itu kita perlu menentukan jenis tungku, ukuran, dan bahan bakar yang akan digunakan.
f. Jenis bahan bakar
Jenis bahan bakar yang akan digunakan perlu mempertimbangkan kondisi lingkungan, apakah dengan kayu, minyak, gas, batu bara, atau listrik.
g. Lokasi tungku
Lokasi pembuatan tungku harus memperhatikan kondisi lingkunqan, di dalarn kota, pinggiran, halaman pabrik, garasi, dll.
h. Ukuran plat/shelves
Ukuran plat tahan api juga harus diperhitunqkan untuk disesuaikan dengan ukuran plat yang telah ada karena yang ada di pasaran ukurannya terbatas.
Tungku pembakaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut menurut bahan bakar, aliran panas/ sirkulasi api, bentuk, kontak panas, cara operasi/proses pembakaran, pemakaian, dan penemunya. Namun dari berbagai klasifikasi tersebut hanya akan dijelaskan sebagian saja.
a. Klasifikasi Tungku menurut Bahan Bakarnya
Bahan apapun yang dapat terbakar dapat digunakan untuk membakar keramik, tetapi sejak dulu pembakaran mempergunakan kayu dan batu bara, sedangkan pada perkembangan terakhir pembakaran menggunakan minyak dan gas. Sekarang sumber panas yang baru untuk pembakaran keramik ialah listrik.
1). Tungku bahan bakar gas
3). Tungku bahan bakar padat (kayu, batu bara),
Tungku pembakaran benda keramik menggunakan bahan bakar minyak tanah biasanya dilakukan dengan tungku catenary. Pembakaran dengan tungku catenary lebih rumit dari pada tungku bak terbuka, untuk mengoperasikan jenis tungku ini diperlukan pengalaman.
Tungku jenis ini memerlukan alat untuk pengapian (burner) yang didesain secara khusus biasanya dilengkapi dengan alat penghembus udara (blower), pada tungku dengan bahan minyak tanah ini tekanan minyak sangat diperlukan sehingga penempatan drum atau tanqki minyak harus dletakkan pada tempat yang cukup tinggi sehingga denqan gaya gravitasi bumi minyak dapat mengalir apabila kran dibuka.
Secara umum cara kerja kompor pembakar adalah untuk menghasilkan panas dengan merubah minyak menjadi gas dengan bantuan udara baik alami (sekitar) maupun udara dari blower sehingga mudah terbakar.
Pembakaran Keramik

sumber gambar: http://www.poterielesbros.com
Pembakaran benda keramik merupakan proses atau tahapan untuk merubah benda mentah (greenware) menjadi benda keramik biskuit, mematangkan glasir, maupun mematangkan dekorasi glasir. Selain itu dalam proses pembakaran benda keramik juga dikenal dengan istilah pembakaran tunggal (single firing), yaitu proses pembakaran badan benda keramik sekaligus pembakaran glasir, dalam hal ini pengglasiran dilakukan pada benda keramik dalam kondisi mentah.
Secara umum jenis bahan tanah liat untuk membuat benda keramik dapat dibedakan menjadi:
• Earthenware (9000C-11800C)
• Stoneware (12000C-13000C)
• Porselin (12500C-14600C)
Sunday, February 1, 2009
Prakerin SMK 5 Yogyakarta 2009
Selain SMK Temayang, sudah lebih dulu masuk untuk melaksanakan prakerin adalah SMK 5 Yogya. Prakerin dimulai pada 12 Januari 2009. Sebanyak 5 siswa yang terdiri dari 3 putra dan 2 putri akan bekerja di unit produksi maupun belajar keteknikan selama 3,5 bulan.
SMK 5 Yogyakarta merupakan SMK yang secara rutin menjadikan studio keramik P4TK Seni dan Budaya sebagai salah satu tempat prakerin bagi siswanya.