[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Koran Studio Keramik | Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)

[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________

Thursday, February 2, 2012

Pengembangan Badan (Body) Keramik

Tanah liat tungggal mempunyai karakter yang khas. Misalnya Tanah Liat Singkawang mempunyai karakter: kenampakan/warna putih, susut rendah, dan suhu bakar sedikit diatas 1200 C.  Tanah liat Kasongan memiliki warna coklat tua dan tidak mampu dibakar pada suhu tinggi.
Sifat-sifat itulah yang menyebabkan tanah liat tunggal memiliki keterbatasan tertentu untuk produk yang diinginkan. Kita agak sulit menghasilkan produk keramik berglasir dari tanah liat earthenware/gerabah. Hal ini disebabkan oleh karena earthenware memiliki keterbatasan pada suhu bakar yang rendah. Walaupun hal ini masih bisa dilakukan dengan memilih glasir yang rendah yang sesuai, tetapi pengembangan badan keramik earthenware agar dapat diglasir perlu dilakukan.
Pengembangan badan keramik inilah yang menjadi kunci agar karakter-karakter yang tidak dinginkan dapat diminimalisasi dan karakter-karakter yang diinginkan dapat dimunculkan.
**
Pengembangan badan tanah liat dapat dilakukan dengan menambahkan tanah liat lain dengan sifat yang berbeda atau berseberangan. Misalnya untuk mengurangi warna merah pada tanah gerabah dapat ditambahkan tanah liat yang lebih putih. Untuk mengurangi susut dapat ditambahkan tanah liat yang lebih tahan suhu tinggi.
Selain penambahan tanah liat lain, pengembangan bodi juga dapat dilakukan dengan penambahan mineral keramik misalnya kaolin, feldspar, kapur, ballclay dll. Kapur misalnya dapat ditambahkan untuk mempertinggi kekuatan badan keramik.  Kaolin dapat ditambahkan untuk mengurangi susut dan memucatkan badan keramik.
**
Line Blend- Triaxial Blend
Kita dapat bereksperimen pengembangan badan tanah liat dengan metode coba-coba (trial and error). Misalnya kita membuat formula/resep bdan keramik dengan x bagian tanah liat A + y bagian tanah liat B secara random /acak. Hasil-hasil pembakaran dari resep-resep tersebut dicatat dan didokumentasikan.
Tetapi ada metode yang lazim digunakan dan lebih sistematis yaitu metode campuran garis (line blend) dan metode campuran segitiga (triaxial blend).
Line blend adalah metode pencampuran yang melibatkan dua material/tanah liat/mineral. Caranya dengan membuat garis dan menandainya dengan titik dengan interval yang sama. Masing-masing titik mewakili komposisi badan keramik yang dieksperimenkan.
Contoh.
image
1).  Formula I, terdiri dari  100 % tanah liat A saja
2).  Formula II, terdiri dari 75 % tanah liat A dan 25 % tanah liat B
3).  Formula III, terdiri dari  50 % tanah liat A dan 50 % tanah liat B
4).  Formula IV, terdiri dari 25 % tanah liat A dan 75 % tanah liat B
5).  Formula V, terdiri dari 100 % tanah liat B.
Contoh diatas adalah line bend dengan  5 titik; masing-masing titik berjarak 25 (25% komposisi).


Jika tanah liat/mineral yang terlibat ada 3 macam, maka kita menggunakan metode triaxial blend.
                                                                     
Contoh interpretasinya sbb:
1).  Formula 5A hanya mengandung 100 % tanah liat A
2).  Formula 3A 2B terdiri dari 60 % tanah liat A dan 40 % tanah liat B
3).  Formula 2A 2B 1C  terdiri dari 40 % tanah liat A, 40 % tanah liat B dan 20 % tanah liat C, dan seterusnya


Dengan menggunakan dua metode sederhana tersebut pengembangan badan keramik akan lebih sistematis dan runtut. Untuk bahan yang lebih banyak biasanya digunakan tabel komposisi versus bahan yang akan digunakan. Banyaknya komposisi dapat diatur acak atau berinterval tertentu dengan jumlah total bahan per resep adalah 100%.
Berikut data singkat mineral keramik dan perannya dalan badan keramik.


Kegunaan bahan tanah liat dalam badan keramik


Bahan
Kegunaan
Persentase
Earthenware
Stoneware
Porselin
Kaolin
Sumber pewarna putih, tahan terhadap temperature tinggi
0 – 20
0 – 30
10 – 50
Ball clay
Penambah plastisitas
0 – 30
0 – 30
0 - 30
Fire clay
Pengisi, sumber pewarna, sumber butiran, bahan pengeras/penguat
0 – 20
0 – 35
-
Earthenware
Sumber pewarna, bahan pengisi
0 – 80
0 – 40
-
Bentonite
Penambah plastisitas
0 – 5
0 – 5
0 – 5
Iron, Ilminite
Sumber pewarna, pembuat tekstur
0 – 10
0 – 10
-
Flux (Feldspar)
Bahan pengkaca
0 – 30
0 – 20
10 – 30
Flux (Kwarsa)
Bahan pengeras dan penguat
0 – 25
0 – 20
20 – 25
Grog
Bahan pengeras dan penguat, pembuat pori-pori badan keramik
0 – 10
0 – 15
0 – 5

Sumber tulisan: BSE Kriya Keramik (sebagian).

No comments:

Post a Comment